Tempat berkumpul para Filmmaker. Berbagi Ilmu, Cerita dan Berita

Mengenal Film Produksi Pertama Indonesia, Loetoeng Kasaroeng

Sudah 95 tahun yang lalu, film Loetoeng Kasaroeng diluncurkan. Film bisu pertama hasil produksi Indonesia karya sutradara Indonesia George Krugers keturunan Jawa-Belanda yang dibantu orang Belanda bernama Heuveuldorp. Film ini dirilis di bioskop pada 31 Desember 1926 sampai 6 Januari 1927.

Film ini memunculkan aktris dan aktor pendatang baru pribumi, yaitu Maroana dan Oemar. Sinema pertama ini menjadi tolok ukur bagi pemerintah Hindia-Belanda dalam mengembangkan seni perfilman.

Wiranatakusumah, bupati distrik Bandung pada saat itu, menyetujui keputusan penggarapan film Loetoeng Kasaroeng untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan Sunda dalam film pertama di Hindia-Belanda. Pemilihan aktor dan aktris diambil dari kaum priyayi pribumi yang berpendidikan, salah satunya adalah anak bupati, Wiranatakusuma V.

Film Loetoeng Kasaroeng merupakan cerita rakyat dari Sunda. Film ini bercerita tentang kisah asmara Purbasari dan Purbararang, sepasang saudari perempuan yang bersaing. Purbararang, kakak perempuan, menggoda Purbasari tentang kekasih terakhirnya, Lutung (guruminda). Tunangan Purbararang, Indrajaya, adalah pria yang tampan. Namun, kakak beradik itu akhirnya mengetahui bahwa Lutung, si guruminda, sebenarnya adalah dewa yang memiliki wajah lebih tampan dari Indrajaya.

Film ini diiklankan pada surat kabar berbahasa Belanda dan Indo-Melayu. Loetoeng Kasaroeng diputar pertama kali di dua bioskop ternama, Bioscoop Metropole (Jakarta) dan Bioscoop Majestic (Bandung).

Film Loetoeng Kasaroeng pernah di-remake dua kali pada tahun 1952 dan 1983. Surat kabar tersohor De Locomotief menyebut adanya film bisu pertama di Hindia-Belanda sebagai mijlpaal (tonggak sejarah) bagi produksi film Hindia-Belanda.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts