Akting yang berkualitas dari para aktor di Indonesia memang tidak bisa dipungkiri. Sebelum masuk ke dunias perfilman, ternyata ada yang sudah menempa ilmu dunia seni peran melalui teater di semasa sekolahnya atau di luar sekolah. Hal inilah yang menguatkan acting para aktor tersebut memang luar biasa.
Penghargaan demi penghargaan semakin membuktikan akting mereka. Mengingat, dunia teater dapat menjadi pendidikan bagi sebagian orang untuk menempa diri menjadi seorang aktor. Di Indonesia, ada sejumlah aktor yang memulai karier berakting dari panggung teater.
Berikut adalah aktor-aktor Indonesia yang sebelumnya sudah menekuni dunia teater sebelum terjun ke dunia perfilman Tanah Air :
1. Teuku Rifnu Wikana
Aktor Teuku Rifnu Wikana ternyata memulai karir pertamanya di dunia teater, dulu iya sering tampil di Taman Ismail. Pria aceh ini sangat berbakat memaikan beberapa karakter film yang pernah ia. Film pertama yang di mainkan teuku yaitu Mengejar Matahari (2004).
Cerita dalam debut filmnya tersebut sangat tidak terduga. Awalnya Teuku hanya ingin menemani temannya mengikuti casting film tersebut, namun ternyata ia dipercaya oleh sutradara Rudi Soedjarwo untuk berperan di film Mengejar Matahari.
Dalam perjalanan karirnya, Teuku berhasil mendapatkan Piala Citra dalam Festival Film Indonesia sebagai ‘Pemeran Utama Pria Terbaik’ pada 2017 lewat film Night Bus.
2. Putri Ayudya
Karir Putri Ayudya di dunia film sebenarnya sudah sejak SMA, dimana ia mengikuti teater yang ada di sekolahnya. Bahkan ia mendirikan Teater Psikologi (Teko) di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia bersama teman-temannya pada 18 Oktober 2007.
Untuk pertama kalinya, Putri dikenalkan secara langsung dunia perfilman oleh Aji N.A. Namanya semakin melejit setelah beberapa film yang telah ia mainkan ternyata aktingnya yang sangat bagus.
Aktingnya terbukti dengan masuknya Putri dalam nominasi penghargaan film di Indonesia, seperti pemeran utama terbaik dalam Festival Film Indonesia dan Indonesian Movie Actors Awards melalui film Kafir: Bersekutu dengan setan (2018). Karakternya sebagai Aida dalam film Mudik (2019) menghantarkan namanya mendapatkan penghargaan kategori aktris utama Terpilih di Piala Maya pada 2020.
3. Mathias Muchus
Perjalan karir aktor legend Indonesia Mathias Muchus ternyata tidaklah mudah. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan sekolah jurusan teater di Institut Kesenian Jakarta hingga dan sering terlibat dalam seni peran di panggung yang diadakan oleh kampusnya.
Bakat akting Muchus ditemukan oleh dosennya yang sekaligus penulis skenario Tatiek Maliyati yang sedang membantu suaminya, sutradara Wahyu Shihombing, yang tengah membuat sinetron Losmen di TVRI.
Pada masa kejayaanya, Mathias Muchus adalah aktor top nomor satu di Indonesia. Banyak sutradara senang jika bekerja sama dengan aktor kelahiran Pagar Alam ini. Padahal, dulu Mathias Muchus punya cita-cita menjadi pilot.
Akhirnya, seni peran mendarah daging dalam dirinya. Puluhan film Indonesia telah ia lakoni dengan apik, bahkan dirinya masih cukup produktif hingga kini. Film terbarunya yang patut ditunggu adalah Losmen Bu Broto (2021).
4. Muhammad Khan
Dalam film film Kucumbu Tubuh Indahku (2018) Garin Nugroho mempercayakan peran Juno kepada Muhammad Khan yang kapasitas aktingnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
Muhammad Khan atau Nurdiyanto, sejak SMA telah aktif di sunia di dunia teater. Bahkan setelah lulus, Khan masuk kedalam Institut Seni Indonesia di Yogyakarta.
Dialog dan ekspresi wajah yang ditampilkan oleh Khan film Kucumbu Tubuh Indahku membukti bahwa ia telah lama menekuni dunia seni peran. Sampai akhirnya, di film pertamanya itu, Khan memenangi Piala Citra sebagai “Pemeran Utama Pria Terbaik”.
Didi Petet
Siapa yang tidak mengenali Didi Petet? Aktor legendaris Indonesia yang telah mewarnai perfilmn Indonesia sejak 1989. Semasa hidupnya, mendiang Didi Petet telah aktif di dunia seni peran, dirinya dan teater tidak bisa terpisahkan.
Debut film pertamanya dalam film Si Kabayan (1989) yang sangat terkenal, lalu karakter Emon di seri film Si Boy, atau karakter Kang Bahar di serial Preman Pensiun.
Sejak mengenal dunia seni peran, beliau mengeksplore banyak hingga aktif dalam pementasan teater, seminar tentang seni peran, dan mengajar di Institut Kesenian Jakarta. Kini, publik mengenangnya sebagai salah satu legenda dan aktor hebat yang pernah dimiliki Indonesia.
Aktor kelahiran 1988 ini pertama kali mengawali karirnya dalam bidang bidang seni peran dari Teater Koma. Akting Ade tidak perlu diragukan lagi, ia telah membintangi 16 film dengan peran yang berbeda.
Namun kita harus kehilangan sosok Ade pada 2020 lalu, namun sebelum meninggal, dia berperan sebagai Maman dalam film Ratu Ilmu Hitam (2019) dan mengantarkannya menjadi “Pemeran Pendukung Pria Terbaik” Festival Film Indonesia 2020.
Sebelum dikenal menjadi aktor di Indonesia, nama Gunawan Maryanto sudah begitu akrab dalam dunia seni teater. Ia sangat aktif menjadi aktor, penulis, dan sutradara teater.
Gunawan memnangkan Piala Citra pada 2020 sebagai “Pemeran Utama Pria Terbaik” dalam film Hiruk-Pikuk si Al-Kisah (2020). Ia juga aktifmengelola Teater Garasi semasa hidupnya.
Namun padan 6 Oktober 2021, kita harus mendengar kabar duka kepergian Gunawan, aktor hebat Indonesia. Bahkan hingga napas terakhir, dirinya masih aktif mengelola Teater Garasi yang dia kembangkan.