Film Ngiring Belasungkawa merupakan produksi Djogja Film Academy yang menceritakan tentang Iis yang sedang berkabung karena baru saja ditinggal ayahnya. Permasalahan lainnya datang saat ayahnya hendak dimakamkan, namun terhalang tradisi belasungkawa di daerahnya yang membuat Iis dilema antara menghadapi rasa duka dan memenuhi tuntutan tradisi.
Iis menolak tradisi tersebut karena hanya ingin mendoakan ayahnya agar berpulang dengan tenang. Namun, bibi dan masyarakat sekitar memaksa Iis untuk mengikuti tradisi tersebut agar pemakaman ayah Iis berjalan lancar.
Iis yang merupakan anak satu-satunya tidak ingin melihat sang ayah tidak dapat dimakamkan dengan layak hanya karena warga sekitar enggan membantu jika tidak diberi amplop. Iis akhirnya terpaksa meminjam uang demi menjalankan tradisi belasungkawa yang telah berakar di daerahnya.
Tradisi yang dimaksud dalam Ngiring Belasungkawa adalah pemberian sejumlah uang kepada warga yang mengurusi pemakaman, seperti memandikan, menyalatkan, dan bahkan yang mendoakan almarhum sesuai tarif yang telah ditentukan. Akibat tradisi inilah banyak keluarga di Jawa Barat yang terbebani, padahal sebagian dari mereka juga tidak setuju dengan tradisi tersebut.
Film Ngiring Belasungkawa memberikan penggambaran kepada penonton bahwa tradisi seperti ini tidak bisa selalu dipaksakan ketika kondisi ekonomi tidak cukup karena akan memberatkan keluarga yang ditinggalkan.
Film yang disutradarai oleh Praditha Blifa ini memiliki durasi 19.45 menit dan pernah mengikuti kompetisi di Malang Fim Festival 2019. Film ini bisa kalian tonton di Viddsee.com.