Pertentangan orientasi seksual sering terjadi di negeri ini, terlebih lagi di daerah pedesaan yang masih kurang pengetahuan akan LGBT. Tema inilah yang berani diangkat oleh Yudho Aditya sebagai sutradara film pendek Pria yang dirilis pada 2017 lalu.
Film pendek Pria menceritakan tentang Aris (Chicco Kurniawan) yang menyukai guru bahasa inggris di sekolahnya, Peter (Jacob McCarthy). Ibu Aris yang mengetahui anaknya menyukai sesama jenis memutuskan untuk menikahkan anaknya dengan gadis di kampung bernama Gita.
Aris yang merupakan kaum minoritas di desanya memilih untuk diam saat dijodohkan oleh sang ibu, namun ternyata dia dipermalukan oleh calon mertua dan calon istrinya. Aris dipandang sebagai lelaki yang lemah. Terdapat scene calon mertua Aris melilitkan ekor kuda pada jarinya sebagai penggambaran ekor kuda yang dililitkan di kelamin pria saat ingin bersetubuh dengan istirinya. Pria dianggap harus memuaskan istri sebagai kunci utama keharmonisan keluarga. Pada scene selanjutnya Aris merasa direndahkan saat Gita menyinggung soal bau, yang berarti sesuatu yang tidak normal atau Gita sudah menduga jika Aris gay.
Aris merasa kesal karena sudah dipermalukan oleh calon mertua dan calon istrinya, namun ibunya tetap memaksa ia untuk menikah dengan perempuan. Orientasi seksual Aris dirasa sebagai kutukan oleh ibunya, lalu ibu memaksa Aris untuk makan beras merah mentah agar terhindar dari kutukan dan Aris akan kembali menyukai perempuan.
Film ini menggambarkan LGBT yang dipandang sebagai kutukan sehingga harus ditangkal dengan sesuatu yang bisa mengusir kutukan. Asumsi itu terjadi karena tidak adanya informasi yang cukup di daerah pedesaan tentang LGBT.
Yudho Aditya mampu mengangkat isu orientasi seksual yang selalu menjadi kontroversi di Indonesia. Film Pria memiliki kelebihan di akting para aktor yang dapat membangkitkan emosi penonton. Di sisi lain, film ini memiliki kekurangan, yakni editing atau penyatuan antaradegan terasa kurang mulus serta akhir cerita yang menggantung.