Mise-en-scène berasal dari bahasa Perancis yang berarti menempatkan satu objek dalam adegan. Pertama kali dipopulerkan oleh para kritikus yang memang berkecimpung dalam dunia teater di Perancis pada tahun 1950-an. Jadi, bisa diartikan sebagai tindakan meletakkan beberapa hal ke dalam kerangka film, seperti mengatur posisi kamera, mensetting objek yang mau difilmkan, dan lain sebagainya. Mise-en-scène adalah desain panggung dan pengaturan aktor maupun aktris dalam adegan untuk produksi film maupun teater, dalam menggambarkan seluruh aspek visual merujuk pada adegan tunggal yang mewakili sebuah film.
Seluruh adegan yang terlihat dalam frame merupakan bagian dari mise-en-scène. Apabila diaplikasikan dalam sebuah film, maka akan mengacu pada semua aspek visual yang tampil pada film. Mise-en-scène secara singkat ialah semua elemen yang ada di dalam gambar atau frame adegan. Semua aspek visual termasuk ke dalam Mise-en-scène disetiap adegam pada film. Aspek visual meliputi:
- Akting
- Background
- Blocking
- Lighting
- Kostum
- Setting
Secara lebih spesifik, Mise-en-scène merancang nuansa yang dibutuhkan dalam film, seperti menjelaskan latar waktu, logika ruang, membangun mood dan membantu menyampaikan ‘rasa’ kepada penonton. Secara umum Mise-en-scène dirancang untuk mewujudkan visi dan menunjang gaya penceritaan sutradara. Bisa dibilang, semua yang terdapat pada sebuah adegan telah dirancang dan diperhitungkan dengan baik. tidak menutup kemungkunan bahwa dalam setiap pemilihan aspek visual dalam adegan memiliki arti atau makna tersendiri yang dapat diinterpretaasikan oleh penonton.
Kamu udah mulai mengerti apa itu Mise-en-scène? Kalau sudah mengerti, kamu bisa berbagi artikel ini ke teman-temanmu ya!