Indonesia memiliki banyak film bergenre horor yang menegangkan. Walau film horor Indonesia dulu terkesan dewasa, namun sekarang sudah banyak yang bisa dinikmati oleh keluarga. Kisah horor yang disajikan tidak hanya fiksi, namun beberapa film horor ada yang mengangkat dari kisah nyata. Inilah film horor yang dibuat berdasarkan kisah nyata :
1. Hantu Jeruk Purut (2006)
Film Hantu Jeruk Purut dirilis pada 2006 lalu. Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata tentang pastur berkepala buntung yang selalu menenteng kepalanya dan diikuti oleh seekor anjing di sekitar TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Koya Pagayo, Sutradara film ini, membuat gambaran lain dari hantu jeruk purut. Film ini menceritakan tentang Airin (Angie), seorang penggemar dari penulis bernama Anna, yang mendapatkan catatan dari Anna yang berisi tentang legendaris kuburan, pendeta tanpa kepala. Tidak lama setelah memberikan catatannya, ternyata Anna meninggal.
Airin melihat tulisan Anna sebagai jalan dirinya untuk menjadi penulis terkenal, lalu ia pergi ke Jeruk Purut bersama teman-temannya Nadine (Sheila Marcia Joseph) dan Valen (Samuel Z Heckenbucker). Airin dan teman-temannya melakukan ritual memanggil hantu dengan mengitari kuburan tujuh kali, tidak lama kemudian, Airin didatangi oleh hantu yang memperingatkannya agar tidak melanjutkan tulisan Anna atau dia dan teman serta keluarganya akan terluka, namun peringatan itu diabaikan oleh Airin.
Setelah berbagai macam kejadian astral yang di alami Airin. Airin akhirnya tau bahwa hantu tersebut adalah seorang pemuda mencoba memperkosa Lasmi, pelayan seorang pendeta, ketika pendeta mencoba menghentikannya, pria itu membunuh dia dan Lasmi. Pria itu kemudian mengenakan pakaian pendeta untuk menipu penduduk setempat tetapi akhirnya ditangkap dan dipenggal kepalanya, kemudian menjadi hantu.
2. Terowongan Casablanca (2007)
Terowongan Casablanca digarap berdasarkan salah satu cerita yang berkembang soal penyebab keangkeran di jalan Jakarta Selatan itu. Beberapa tahun lalu, ada seorang gadis yang dipemerkosa oleh sekelompok orang bejat sampai gadis tersebut meninggal dunia.
Film Terowongan Casablanca (2007) adalah hasil karya sutradara Nanang Istiabudi. Film ini menceritakan seorang siswi SMA bernama Astari (Asha Shara) yang memiliki kekasih bernama Refa (Nino Fernandez), dan diajak pergi ke pesta malam. Di sana, mereka diam-diam berhubungan intim hingga Astari hamil dan meminta pertanggung jawaban Refa.
Namun Refa malah mencekiknya Astari hingga ia tewas, lalu Refa menguburkannya serta bayinya secara diam-diam tanpa sepengetahuan teman-temannya. Arwah Astari beserta bayinya kemudian dibawa oleh sosok ibu kuntilanak (Titi Qadarsih).
Tiga tahun kemudian, Refa kembali ke Indonesia setelah ia kuliah di Australia dan memiliki kekasih bernama Agnes (Ardina Rasti). Refa selalu diganggu dan diserang oleh arwah Astari serta anaknya sejak kepulangannya ke Indonesia hingga menjadi gila, akhirnya Refa dibawa ke rumah sakit jiwa.
Sangaji (Ki Joko Bodo), seorang dukun, melakukan ritual dan berhasil memaku kepala Astari hingga ia menjelma menjadi manusia dan diserahkan kepada Refa. Saat mereka bermesraan, Refa menarik paku yang menancap di kepala Astari yang selama ini menjadikannya “manusia” sehingga Astari kembali menjadi kuntilanak merah dan menusuk leher Refa dengan paku tersebut hingga ia tewas.
3. 308 (2013)
Film ini diadaptasi dari kisah yang melegenda pada sebuah hotel di Pelabuhan Ratu di Jawa Barat yang terkenal dengan kisah Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul. Hotel itu bernama Samudera Beach yang memiliki kamar khusus untuk sang ratu bernomor 308.
Film 308 menceritakan tentang Naya (Shandy Aulia) yang kesulitan mencari kerja setelah lulus kuliah. Naya hanya hidup berdua bersama adiknya Aira (Yafi Tesa Zahara). Ditengah kegusaran itu, dua orang teman Naya, Caca (Kimberly Ryder) dan Jefri (Marcel Domits) datang dan menawarkan pekerjaan sebagai Housekeeping Supervisor di sebuah hotel milik sahabat Jefri, Sena (Denny Sumargo) Karena membutuhkan uang demi menghidupi dirinya sendiri juga Aira, Naya pun menerima tawaran tersebut.
Sesampainya Naya disana, ternyata hotel mau ditutup selama empat hari dikarenakan menurut Sena selaku General Manager, masyarakat di sekitar wilayah setempat sedang terjangkit demam berdarah dan malaria. Pengasapan pun harus dilakukan selama waktu tersebut, hal ini membuat Naya menjadi bingung dan penasaran.
Di hotel tersebut memiliki peraturan, yaitu tidak boleh masuk ke kamar 308. Mulai bekerja, Naya mengalami kejanggalan-kejanggalan yang dirasa tabu. Ia pun mencoba menyelidiki sendiri. Semakin misterius ketika Naya mendapati rekan kerjanya memasuki ke kamar 308.
4. Keluarga tak kasat mata (2017)
Film Keluarga Tak Kasat Mata di angkat diangkat dari kisah nyata.Film ini berkisah tentang seorang desainer grafis bernama Genta yang mengalami beragam kisah mistis di sebuah kantor di kota Yogyakarta.
Keluarga Tak Kasat Mata bercerita tentang seorang pemuda bernama Genta, yang bercerita tentang tempat kerjanya dulu di Yogyakarta. Kisah mistis dimulai sejak berpindanya kantor ke sebuah bangunan baru. Genta dan rekan kerjanya mulai dihadapkan dengan sosok penampakan yang ingin berpesan.
Lalu datanglah Rere yang membuat satu persatu misteri mulai terpecahkan. Namun tidak semua fakta boleh diucapkan. Genta yang dari awal menyimpan penasaran, harus mencari tahu sendiri jawaban atas pertanyaannya. Satu kejujuran jawaban yang memang hanya bisa dikatakan oleh Keluarga Tak Kasat Mata
5. Danur (2017)
Film Danur, karya sutradara Awi Suryadi yang terkenal karena mengangkat kisah horror nyata dari Risa Saraswati. Film ini menceritakan Risa adalah seorang gadis indigo yang memiliki kemampuan untuk melihat makhluk gaib.
Sejak kecil, Risa menjalani hidup kesepian karena ayahnya bekerja di luar negeri dan hanya berkunjung enam bulan sekali, sementara ibunya, Elly, bekerja sebagai seorang guru. Ketika Risa genap usia delapan tahun, dia berharap dikaruniai teman. Tak disangka, tiga bocah laki-laki sebayanya Janshen, Peter, dan William hadir secara tiba-tiba dan ternyata mereka adalah hantu Indonesia yang mati saat masa kependudukan Jepang di Hindia Belanda.
Elly memanggil Asep, seorang dukun yang juga memiliki indra indigo. Dia menjelaskan bahwa Risa dapat melihat makhluk gaib karena dia dapat mencium bau danur, atau mayat. Asep memperlihatkan wujud asli Janshen, Peter, dan William kepada Risa untuk menakutinya sehingga dia lupa akan kemampuan melihat mereka.
Sembilan tahun kemudian, Risa kembali ke rumah masa kecilnya bersama dengan Elly dan adik perempuannya, Riri. Karena Elly akan dinas ke luar kota, Risa, Riri, dan sepupu mereka Andri ditugaskan untuk menemani nenek mereka di sana hingga pengasuhnya datang. Malamnya, seorang wanita bernama Asih datang dan menyatakan bahwa dia adalah pengasuh yang dipanggil oleh ibu Andri.
Namun, Risa merasakan ada hal yang tidak beres karena Asih langsung saja tertarik pada Riri. Risa menyimpulkan bahwa Asih adalah hantu ketika dia menyadari bahwa Andri tidak dapat melihatnya. Seiring berjalannya waktu, Asih memunculkan lebih banyak kejadian gaib hingga suatu malam, dia berhasil menculik Riri.
Risa kembali mengenang kemampuannya untuk melihat Janshen, Peter, dan William dengan memainkan sajak anak Sunda yang dulu sering dia nyanyikan bersama mereka. Mereka menuntun Risa ke alam gaib, dimana Asih telah membawa Riri.