Usmar Ismail merupakan pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat pada tanggal 20 Maret 1921. Ia merupakan anak dari Ismail Datuk Manggung dan Fatimah Zahra yang berdarah Minang. Sedari kecil ia memang sudah memiliki jiwa-jiwa sastrawan. Usmar Ismail memulai pendidikannya di HIS, MULO-B, AMS-A II. Pada saat itu ia menunjukkan kecintaannya terhadap film dengan sering ke bioskop meski dilarang ayahnya. Hingga Usmar benar-benar lulus dari Jurusan Film di University of California in Los Angles (UCLA). Pada saat itu juga ia memperoleh B.A. di bidang sinematografi dari UCLA, Amerika Serikat pada tahun 1952.
Bakatnya untuk bekerja di dunia perfilman berkembang sejak ia bekerja di Keimin Bunka Sidosho (Kantor Besar Pusat Kebudayaan Jepang), disana ia mulai unutk mementaskan drama. Sejak itulah ia menaruh fokus dan minatnya di dunia perfilman dan aktif untuk kegiatan-kegitan teater dan film.
Usmar Ismail dicetus sebagai Napak Perfilman Indonesia bukanlah karena karya film pertamanya yang berujudul Loetoeng Kasaroeng, justru Darah dan Doa yang merupakan film ketiganyalah yang membuatnya demikian, hal ini dikarenakan Usmar Ismail menganggap film tersebut merupakan karya pertamanya yang benar-benar murni tanggung jawabnya sebagai sebagai seorang pembuat film.
Usmar Ismail sudah banyak menghasilkan karya film, lebih dari 30 film sudah ia buat. Berikut 10 karya film pertama yang pernah dibuat oleh Usmar Ismail:
– Harta Karun (diangkat dari karya Moliere 1949)
– Tjitra (berdasarkan naskah dramanya pada tahun 1949)
– Darah dan Doa (1950)
– Enam Djam di Djogja (1951)
– Dosa Tak Berampun (1951)
– Terimalah Laguku (1952)
– Kafedo (1953)
– Krisis (1953)
– Lewat Djam Malam (1954)
– Lagi-Lagi Krisis (1955)
Gimana nih temen-temen sudah pernah menonton film karya Usmar Ismail belum? Buruan deh nonton supaya bisa menilai hasil karya Bapak Perfilman Nasional ini!