Tempat berkumpul para Filmmaker. Berbagi Ilmu, Cerita dan Berita

Film Indonesia Terbaik yang Diangkat dari Novel

Bukan hanya dibuat berdasarkan dari skenario, terdapat banyak film Indonesia yang kisahnya diangkat dari novel-novel laris dibeli oleh masyarakat. Film-film adaptasi novel pastinya punya cakupan penggemarnya tersendiri.
Sutradara yang menggarap film berdasarkan dari novel itu tentunya juga laris dipasaran Indonesia. Apa saja film-film adaptasi berkualitas yang mendapatkan pujian. Mari kita simak film-film berikut ini

  1. Dilan 1990 (2018)
    Film Dilan 1990 diadaptasi dari novel yang diperankan oleh Iqbaal. Aktor yang saat itu berusia 18 tahun ini dianggap tidak pantas memerankan sosok Dilan sang bad boy pujaan cewek-cewek. Nyatanya, Dilan 1990 jadi salah satu film paling ikonis pada tahun ini. Bahkan, para penonton pun memuji Iqbaal dan menganggap bahwa enggak akan ada aktor lain yang cocok meranin Dilan selain dia.
    Film ini mendapatkan apresiasi tinggi dari pencinta film. Bukan cuma dikasih pujian dan dijadikan bahan meme, Dilan 1990 menjadi salah satu film Indonesia dengan jumlah penonton terbesar, yakni 4,7 juta penonton.

2. Habibie & Ainun (2012)
Diangkat dari novel karya Presiden ke-3 Indonesia, B.J. Habibie, film Habibie & Ainun menceritakan kisah cinta Habibie dengan sang istri, Ainun. Kamu bisa melihat romantika mereka mulai dari awal pertemuan keduanya di masa sekolah hingga saat Bu Ainun sudah meninggal dunia.
Kisah cinta antara Habibie dengan Ainun benar-benar relationship goals. Habibie adalah seorang insinyur yang sangat cerdas, sedangkan Ainun adalah seorang dokter yang pintar dan sangat paham dengan bagaimana cara ia menempatkan diri. Bukan sekadar istri, Ainun adalah rekan berbagi dan bertukar pendapat bagi Habibie.
Di sisi lain, Habibie adalah sosok laki-laki yang konsinten dan setia. Ada banyak cerita tentang pria yang mendua setelah ia sukses di kariernya atau mengabaikan sang istri. Namun, hal itu enggak terjadi sama Habibie. Bahkan, di puncak karier dan setelah kematian Ainun, Habibie tetap setia kepadanya.
Inilah yang membuat buku dan film Habibie & Ainun disukai banyak orang. Kisahnya pun sukses bikin penonton meneteskan air mata. Sampai masa penayangannya selesai, film Habibie & Ainun meraih angka hingga 4,5 juta penonton.

3. Danur (2017)
Danur merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul serupa karya Risa Saraswati. Film dan novel ini berkisah tentang Risa, seorang anak indigo yang punya kemampuan melihat hantu. Dia pun berteman dengan beberapa hantu. Bersama mereka, Risa menyelamatkan seseorang yang sangat berarti baginya dari cengkeraman hantu jahat.
Keunikan cerita dari film Danur bikin film ini meraih jumlah penonton yang tinggi: lebih dari 2,5 juta orang. Kesuksesan tersebut juga diikuti dengan sekuelnya, Maddah (2018), yang meraih hingga 2 juta penonton hanya dalam 16 hari penayangan.

4. Eiffel I’m in Love (2003)
Meskipun ceritanya dari film ini ringan dan premisnya sederhana, Eiffel I’m in Love mampu melepas stres penonton. Film ini berkisah tentang Tita dan Adit yang awalnya saling musuhan lalu saling jatuh cinta. Kamu bakalan ketawa geli melihat gengsi tinggi antara Tita dan Adit. Saking gengsiannya, Adit bahkan membohongi Tita dan bilang bahwa mereka itu dijodohkan. Padahal, Adit melakukan hal itu supaya Tita dekat sama dia.
Cerita jadi semakin manis karena setengah latar film adalah Paris. Paris identik dengan suasana romantis, apalagi di lokasi-lokasi nan mahal. Dengan kisah manis dan penggambaran suasana romantis, film ini mencatat perolehan 2,6 juta penonton. Meskipun film ini cukup jadul dan riasan para pemainnya masih sederhana, banyak yang menilai bahwa Eiffel I’m in Love pertama jauh lebih bagus daripada sekuelnya yang tayang pada Februari 2018. Film kedua dianggap terlalu “maksa” dan enggak alamiah.

5. Laskar Pelangi (2008)
Siapa yang enggak tahu novel Laskar Pelangi? Novel karya Andrea Hirata ini menceritakan anak-anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong, Belitung Timur. Kamu bisa melihat betapa hebatnya perjuangan mereka di tengah keterbatasan. Terbit perdana pada 2008, novel Laskar Pelangi laris manis bukan cuma karena pengalaman pribadi sang penulis, tapi juga karena penokohan Ikal, Lintang, Arai, dan anak-anak lainnya yang alamiah.
Ketika diadaptasi ke layar lebar, film Laskar Pelangi pun mendapat respons positif. Memang, ada beberapa adegan yang dihilangkan dan disingkat, tapi hal itu enggak bikin Laskar Pelangi jadi film yang buruk. Sejauh ini, film besutan Riri Riza dan Mira Lesmana ini bahkan berada pada urutan ketiga dalam perolehan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa, yakni 4,7 orang.

Nah, di antara film-film yang udah disebut, mana film favorit kamu?

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts